Translate

Friday, May 18, 2012

Ironi kehidupan Cinta di Jakarta

Gamabar: hanya contoh model

Malam minggu Aku Janjian dengan seorang wanita pemandu lagu di kawasan Mangga Dua. Bermodalkan dua bungkus rokok .....mild menthol, aku berencana ingin sedikit berbincang-bincang dengan wanita PL itu. Berbincang-bincang tentang romantika hidup di Jakarta, yang terkenal keras. Keras kehidupan menuntut seseorang untuk melakukan hal apapun untuk bertahan hidup di Jakarta. Himpitan ekonomi adalah alasan klasik yang selalu mereka lontarkan, dan memang pada kenyataan nya ...memang harus begitu...survival.

Maya sudah sekitar 2 tahun berkecimpung di dunia malam. Berangkat dari kampung hanya berbekal satu tas baju dan alat kecantikan. Sebelum berangkat orang tua nya di berikan pinjaman 3 juta lebih oleh mucikari yang akan menempatkan nya bekerja di sebuah pub, dan hutang itu harus Dia bayar dari pendapatan yang ia dapatkan dari bekerja sebagai wanita PL.

Belum genap1 tahun, Maya bertemu dengan seorang lelaki yang telah menjadi suaminya kini. Laki-laki asal Jawa Barat yang bekerja sebagai sekuriti di sebuah hotel di daerah mangga dua, Maya bilang seorang laki-laki yang penuh perhatian dan ihlas mencintainya apa adanya. Suaminya bukan tidak tahu bahwa istrinya selalu memberikan pelayanan plus untuk para tamu-tamu nya. Lelaki itu menerimanya karena kondisi ekonomi yang harus melakukan hal itu. Keduanya berencana ingin pulang kampung dan membuka usaha dari hasil menabung, sementara gaji suaminya khusus untuk biaya sehari-hari hidup di Jakarta. Gaji sang suami, Satu juta enam ratus ribu adalah sangat paspasan untuk ukuran hidup di jakarta, untuk menopang kehidupan Maya dan suaminya beserta anaknya. tak heran Maya pun harus jungkir balik untuk mendapatkan uang lebih dan sisa untuk pualng kampung. Sangat ironi ketika sang suami mengantarkan istrinya untuk seorang tamu disebuah hotel. Jika Saya alami hal itu mungkin hati ini terasa teriris-iris melihat kekasih di tiduri orang lain.

1 comment:

  1. ya semua pria pasti akan menangis walau hanya di hati jika mengalami hal demikian

    ReplyDelete